Monthly Archives: September 2009

Pondok Romadhon : Day 1

S5001569
Well,

Aku baru aja pulang dari Pondok Romadhon di Bululawang. DPA malang taun ini emang sengaja ngadain event pondok romadhon (rekomendasi dari Mbak Rossy) biar menambah tingkat keimanan para pengurus dan anggota DPA, disamping anggaran kami saat ini emang lagi lumayan. 😀 Hehe… Inilah sedikit catatanku selama mengarungi dunia pesantren itu …

.14 September 2009.
15.01

Aku bertolak dari rumah dengan HANYA membawa satu buah tas punggung. padahal biasanya, untuk bepergian lebih dari 2 hari, minimal memerlukan satu buah koper atau satu buah ransel untuk memasukkan segala barang-barang kebutuhanku. Tapi berhubung tujuan utamaku kali ini adalah mondok, jadinya aku sengaja cuman bawa barang-barang yang penting aja. Berangkat naek angkot GML (ternyata lama banget yah naek angkot!). estimasi awalku, naek angkot dari rumah ke terminal gadang mungkin cuman 30-40 menit. Tapi ternyata, hampir 1 jam! Padahal temen-temen dah nungguin di depan pos polisi terminal gadang, kami janjian ketemu jam 15.30. oh temen-temen.. Forgive me…

Aura pertama waktu aku masuk pondok pesantren An-Nur 2, Bululawang, aku sempet sedikit bernostalgia, coz dulu kakakku pernah mondok disini selama 3 taun, waktu kelas 4-6 SD. Nah, akhirnya kami disambut oleh Mas Acun (eh, Ustadz Acun). 16 peserta cewek menuju pondok putri bersama mbak rossy, dan 6 peserta cowok-termasuk aku- menuju kamar tamu di sebelah ruangannya mas acun. Yah. Ruangan yang menurutku paling spesial di pondok ini. Mas acun menyebutnya Gua Hiro.

Di kamar tamu, aku, dewan, ganda, sugeng, bagas dan farhan menyiapkan diri buat sholat maghrib dan buka puasa di pondok putri. habis itu kami sholat maghrib di masjid pondok putra, trus sekalia sholat tarawih. (23 rokaat, sholatnya cepet banget! hehee..) Habis sholat kami sempet ketemu Kyai. Oya, untuk kultur di ponpes kayak gini, Kyai itu merupakan sosok yang sangat mulia, dan harus dihormati banget, jadi jangan heran kalo kyai lewat, semua orang, santri atau ustadz yang kebetulan berada di sekeliling kyai, harus berhenti dulu, mempersilahkan kyai lewat. Bahkan beberapa santri terlihat menunduk. Ih woww.. suasanya kayak keraton gitulah. Keren banget pokoknya.

Akhirnya, ketika malam udah semakin larut, kami harus segera masuk kamar. Karena diatas jam 22.00, semua lampu di Pondok bakal dimatikan, yang berarti : Gelap Gulita.
Tak lama pun, kami segera terlelap ke alam mimpi masing-masing, menyambut hari esok yang penuh tanya…

Film Animasi Pertama Karya Anak Negeri! > MERAIH MIMPI <

So, pertama kali aku denger bahwa Indonesia bikin film animas, aku surprised banget dan-tentu- BANGGA. Maklum, aku dari dulu interest ke dunia entertain, jadi aku juga lumayan care sama perkembangan industri film di tanah air. Setelah beberapa film layar lebar kita beberapa waktu lalu berhasil diekspor ke negeri-negeri tetangga, kini giliran film animasi yang coba ditunjukkan ke dunia, bahwa INDONESIA BUKAN NEGARA KATROK. Bahwa Indonesia BUKAN negara ketinggalan. Bahwa Indonesia, memiliki kelebihan yang indah…

meraih mimpi
MERAIH MIMPI
Setelah beberapa tahun belakangan film Indonesia bangkit dan mulai bisa diakui menjadi tuan rumah di negeri sendiri, akhirnya film genre baru yaitu animasi karya anak bangsa muncul! Adalah Kalyana Shira Film, production house milik sineas wanita muda berbakat Nia Dinata yang bekerja sama dengan Infinite Fire Works (IFW) berhasil mewujudkannya.Film animasi musikal Indonesia pertama ini bertajuk Meraih Mimpi.

Cerita dalam film ini memiliki sisipan isu kesetaraan gender, yaitu tentang Dana (Gita Gutawa) gadis remaja di sebuah desa di Batam yang ingin sekolah setinggi langit. Namun apa daya, tradisi kampungnya mengharuskan seorang gadis yang menginjak remaja untuk segera menikah.

Tapi kisahnya bukan hanya berkisar tentang itu, ada pula tentang dominasi penguasa tuan tanah yang bertindak semena-mena terhadap penduduk kampung dengan pajak dan lain-lain. Selain itu, tuan tanah yang bernama Pairot ini juga berniat mengusir warga karena ingin membangun perhotelan dan kasino. Ia menjadi tuan tanah karena sebuah surat wasiat, padahal ternyata surat wasiat yang dimiliki keluarga Pairot selama turun temurun ini adalah palsu. Dan Dana-lah yang pada akhirnya bertugas menemukan yang asli dibantu dengan adiknya Rai ( Patton Idola Cilik) dan hewan-hewan hutan. Berhasilkah Dana?

Selain ceritanya yang sarat nilai-nilai kemanusiaan, kebersamaan serta sosial, disini Anda juga bisa seru sendiri dengan menebak-nebak suara siapa saja dibalik tokoh-tokoh animasi ini. Tak pernah terbayang sebelumnya kan, jika Shanty yang seksi menjadi burung beo, Ria Irawan jadi kadal berdialek Jawa atau Surya Saputra yang gagah ganteng menjadi tuan tanah rakus, sombong, serta sedikit norak?
Selama durasi 82 menit, anda akan disajikan gambar-gambar indah pedesaan Indonesia dalam bentuk animasi. Celoteh binatang-binatang hutan yang bisa bicara menjadi hiburan tersendiri. Apalagi para binatang ini kerap menyisipkan imbuhan seperti “ciinn..”, “beibeh” atau bahasa-bahasa daerah lainnya. Film ini menjadi wajib tonton bagi Anda sekeluarga tentunya. Si kecil pasti akan senang menyaksikan tingkah pola para binatang serta lagu-lagu di film ini. Bravo film Indonesia! (lit) http://www.21cineplex.com

No Title : Terserah

ramadan
Well, sudah cukup lama sekali aku tidak menyentuhkan jemariku diatas irama tuts keyboard notebook kesayanganku demi menuliskan blog ini. Maklum, kesibukan anak SMA yang dibebani segudang tugas sekolah membuatku pusing kelabakan me-manage waktu dan mencari senggang waktu untuk menulis, untuk bepikir dan merenungi rencana masa depan. Belum lagi beberapa tugas non sekolah yang harus aku selesaikan. Kemarin, aku harus berkeliling BANK di Kota Malang, mulai dari BNI, BRI, CIMB NIAGA, MANDIRI dan BANK JATIM. Aku survey kepada para customer service, karena DPA Malang mau buka rekening.

Namun ternyata, tak segampang yang diduga, syarat mutlak pembukaan rekening atas nama organisasi harus afa NPWP dan Akta Pendirian. Sedangkan DPA Malang belum punya kedua hal itu. So pasti, DPA belum bisa punya rekening. Paling tidak untuk saat ini.

Hari ini aku udah punya beberapa agenda. Pagi hari yang sangat melelahkan, karena aku bangun kesiangan dan lupa gak makan sahur. Nyelesaikan tugas Bahasa Inggris yang begitu rumit karena berhubungan dengan IT, kemudian juga sempet Remidi Matematika di sekolah. (Sangat disayangkan, meski aku anak IPS, tapi untuk pelajaran Matematika, kenapa aku musti remidi????). Temen sekelasku yang dari Jerman, Katrin Voss hari ini kelihatan seneng, coz dapet sambutan khusus dari Guru Bahasa Inggris.

Next,,Setelah mengumpulkan beberapa tugas yang memusingkan kepala, akhirnya aku ketemu mas adit, pembina teater SETIA SMAN 4. Kami akhirnya bersua setelah sekian lama tidak bertemu. Haha..Yah. kelas teater hari ini dimulai lagi. Dan aku merasa mendapatkan satu hal yang selama ini hilang, yakni TEATER. Yup. Tanpa teater, aku gak akan pernah bisa jadi sosok yanuar seperti sekarang ini. Dan akting emang udah gak bisa terlepas dari hari-hariku. Meski cita-cita jadi AKTOR masih sempet ke-pending, tapi yang pasti, paling tidak sampai sekarang aku masih tetep jadi ANAK TEATER.

Next, pulang sekolah aku sempet mampir ke Stasiun Malang, untuk pertama kalinya setelah sekian lama aku gak maen ke rumah ketigaku itu. Berita kecelakaan kereta api yang menabrak seekor kerbau di Singosari kemarin, yang menyebabkan tewasnya asisten masinis Pak Darsono membuat rindu dan rasa penasaranku memuncak. Pulang sekolah, aku prepare buat Buka Puasa bersama kelas 9B, SMPN 1 Malang dulu, di Rumah Inan. Tapi ternyata Eyangku ada urusan di rumah Jl. Bunga Merak, jadi aku harus nganter. Unfortunately, ternyata ada sedikit masalah disana. Akhirnya aku nganterin eyang untuk mengurus urusan rumah dan hartanya. Eyangku, ibunda dari R.Aries Pudjangkoro, tokoh politik yang sangat berperan di dunia politik Kota Malang yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, meninggalkan sedikit masalah yang harus diselesaikan.
Jujur, aku kasihan banget sama eyang. Seorang nenek berusia 76 tahun yang bersusah payah memperjuangkan urusan duniawi ketika anak semata wayangnya telah meninggal dunia, untuk selamanya. Dan melihat masalah keluarga yang cukup kompleks itu, aku jadi inget ide cerita sinetron CINTA FITRI.

Haha.. Yup. Aku emang bukan pecinta sinetron, tapi aku sore ini merasa, bahwa aku harus ikut menyelesaikan masalah keluarga ini. Suatu masalah yang mungkin selama ini hanya ada di sinetron-sinetron, tapi ternyata dunia nyatapun selalu menyuguhkan kejutan-kejutannya yang luar biasa.

Paling nggak, di Bulan Ramadhan ini, aku bisa banyak belajar tentang kehidupan. Entah untuk yang kesekian kalinya…

Noktah merah Kereta Api di Bulan Ramadhan

Disenggol Kerbau, KA Terguling, Masinis Tewas, 4 Luka Berat
Sabtu, 5 September 2009 | 8:31 WIB | Posts by: jps | Kategori: Headline, Malang Raya | ShareThis

KA vs Kerbau
MALANG – SURYA – Gara-gara kerbau melintas, rangkaian kereta api ekonomi Penataran jurusan Blitar – Surabaya, terguling di Desa Karanglo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, dititik KM 42+3 antara Stasiun Blimbing-Singosari, Jumat (4/9).

Asisten masinis, Darsono, 54, meninggal dunia ini di lokasi kejadian akibat peristiwa ini. Pria, yang beralamat di Jl Madura, II/203, Sanan, Blitar meninggal dunia di tempat kejadian, setelah perutnya tergencet benda keras panel kemudi di ruang masinis. Beberapa ruas tulang punggungnya patah dan remuk.

Empat orang penumpang mengalami luka parah dan harus menjalani operasi, sedangkan sembilan lainnya mengalami luka ringan dan dirawat di dua rumah sakit, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang dan Mardi Waluyo, Singosari.

Empat korban yang dirujuk ke instalasi rawat darurat (IRD) RS Saiful Anwar Malang. Mereka adalah Masruri, 25, warga Kecamatan Bantar Kawung, Brebes, Jateng, Yusuf Rizal, 25, asal Bangil, Riska Syefril Eri Purnomo, 17, asal Kidul Dalem, Bangil, serta Ngadiono, 29, warga Jl Muharto 10 Kedungkandang, Malang.

Dari empat korban itu, Ngadiono yang mengalami luka paling parah. Selain kedua kakinya yang patah, ia mengalami gejala syok. Saat di IRD, baik tenaga medis maupun polisi yang mengantarkannya sempat kesulitan menanyai identitasnya karena beberapa kali ia pingsan saat menjawab.

Beda dengan Ngadiono, tiga korban lainnya masih dalam keadaan sadarkan diri meski luka cukup parah. Masruri, yang tangan kirinya patah, mengatakan tangannya patah karena tergencet sesuatu.
”Sepertinya tergencet besinya bangku, nggak ingat lagi mas,” ujar Masruri, dengan tersengal-sengal.
Tak banyak yang diingatnya, selain suasana panik dalam kereta api saat itu. ”Semua orang teriak. Tahu-tahu, tangan saya ini rasanya hilang,” ujar pria yang mondok di ponpes Raudlatul Ulum II Gondanglegi ini, sambil menunjuk tangan kirinya yang harus disangga dengan papan.

Sedangkan korban luka lain, Riska, mengalami luka pada rongga mulutnya. Karena terbentur benda keras, gigi bagian atas mahasiswi jurusan Matematika UMM ini sampai terdesak masuk ke gusi. Menurut ayah Riska, Heru Purnomo, yang datang ke IRD, putrinya ini hendak pulang ke Bangil, setelah pagi harinya baru saja mengikuti penutupan masa orientasi mahasiswa baru UMM. ”Saya belum tahu kejadiannya sepeti apa, karena putri saya belum bisa bicara akibat lukanya,” kata Heru…

Read the rest of this entry

Putu Wijaya

Bertolak Dari Yang Ada

Website Dewan Perwakilan Anak Kota Malang

"Because We Care of the Child"

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

The ISA Journal

Anecdotes and tales from ISA students and the latest news in study abroad

Hadiansyah Aktsar Official Site

More than just a blog : a pen, diary and imagination ~