Category Archives: Article

Karma : Misteri Dibalik Kehidupan

Do you believe in Karma??

Kata karma mungkin tidak asing di telinga kita. Apalagi buat para penggemar film horor. Secara ilmiah, sejauh yang saya tahu – belum ada bukti khusus yang membuktikan bahwa karma itu benar-benar ada di kehidupan kita. Karma ini ternyata adalah salah satu kepercayaan bagi para penganut agama bumi : Hindu dan Budha. Menurut mereka, karma adalah konsep “aksi” dan “kehidupan” yang menyangkut masa lalu, masa kini dan masa depan. Hukum timbal balik. Hukum aksi reaksi kalo di Fisika. Gampangnya kayak gini: “Orang baik yang berbuat baik, akan mendapatkan karma yang baik. Orang jahat yang berbuat jahat akan mendapatkan karma buruk.”

Selama ini saya berada di status quo antara percaya dan tidak percaya tentang konsep ini. Namun setelah “mengalami” sendiri kejadian yang berkaitan dengan karma ini, sedikit demi sedikit saya mulai paham apa makna dibalik 5 huruf itu -> K A R M A.

Ini menyangkut dengan keluarga saya, sebenarnya. Dan saya gak segan-segan mengungkapkan hal ini kepada publik karena terkadang kita bisa belajar banyak dari kisah hidup seseorang. Jadi gini, saya punya eyang (well, sebenernya dia adalah bude dari mama). She is a woman. An old woman. Suaminya udah lama meninggal dan cuman punya anak laki-laki satu-satunya yang juga sudah meninggal beberapa tahun lalu. (Anaknya ini sempat menjadi Calon Walikota Malang). Alhasil, si eyang ini udah gak punya keluarga. Sebatang kara. Adik kakaknya semua udah meninggal.  Nah, karena si eyang dekat sama mama saya, sejak meninggalnya anak dia satu-satunya itulah eyang pindah ke rumah kami.

Awal-awal, saya emang gak suka waktu beliau pindah ke rumah karena rumah kami udah sempit, banyak orangnya lagi. (Itu sebelum lantai dua dibangun).  Di awal-awal kehidupan kami bersama eyang, everything is just fine. Semua baik-baik saja hingga beberapa bulan selanjutnya keanehan mulai terjadi di rumah ini. Pertama, soal karakter si eyang. Beliau orangnya introvert. Tertutup. Jarang ngomong dan bahkan senyum aja jarang. “Nenek jahat” kali ya kalo anak kecil bilang? Banyak tetangga yang nge-gosipin kalau eyang ini orangnya judes dan acuh. Saya aja yang berniat baik pengen ngajak ngomong, tiba-tiba ga jadi karena ngelihat ekspresi wajahnya yang serem. -_____-

Sampai akhirnya saya berangkat ke Amerika selama setahun untuk exchange study dan waktu balik ke rumah (alhamdulilah udah ada lantai atas). Dan keanehan kedua mulai terjadi. Tiap orang yang lewat di depan eyang, maaf- terpaksa harus tutup hidung atau tahan nafas karena si nenek ini bau gak enak. Well, let say -> bau pesing. Gak itu aja, setelah bau pesing lama-lama si eyang ini bau kotoran juga. (Aduh, ini terlalu terang-terangan yak? -.-) Baunya itu kayak orang habis BAB dan belum dibilas. Well, hal ini pasti bikin gak nyaman orang serumah. Tiap orang yang lewat di kamarnya aja udah baunya ga keturutan. Alhasil, “BY FRESH” menjadi teman wajib di rumah kami akhir-akhir ini.

Nah, hal apa yang sebenarnya ada di balik ini semua? Karena selama ini diam-diam aku dan mama cari tahu pasang telinga kesana-kemari dan sedikit membuka memori masa lalu. Eyang secara fisik kondisinya baik-baik aja,masih sehat. Cuman kenapa bisa ngerepotin orang banyak kayak gini, padahal banyak orang-orang tua lain yang umurnya udah 80-an tapi gak sampe bau pesing dan judes dll kayak gitu, kan?

Saya mencoba menyelami masa lalu beliau. Ternyata eyang ini adalah salah mantan suster paling judes di Rumah Sakit dr.Soepra Oen beberapa dekade yang lalu. Dan selama hidup bertetangga, orangnya emang tertutup banget. Acuh dan egois dan cenderung dikucilkan tetangganya.

Jujur,sisi kemanusiaan saya berkata sebenernya kasihan banget sama nih eyang. Dan kadang-kadang waktu dengerin curhatnya si Eyang, “Kenapa sih aku gak mati-mati? Aku pengen mati ajaa…” Saya bener-bener gak tega sama nih orang. Bayangin aja deh. Udah hidup sebatang kara, gak punya siapa-siapa lagi. Dan motivasi apa yang bisa dimiliki seseorang untuk bertahan hidup di dunia ini jika mereka telah ditinggalkan oleh orang-orang yang mereka sayangi?

Tapi saya ambil sisi positifnya aja-lah. Saya ambil pelajaran dari kisah hidup beliau. (Ada yang bilang kan, kalau orang jahat matinya lama?) #ups Saya disini gak  nge-judge loh.. Karena disitulah menurut saya arti dari karma sesungguhnya. Kehidupan masa depan atau masa kini itu sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita masa lalu. Makannya mumpung masih hidup, jangan aneh-aneh deh. Manusia emang tempatnya dosa dan salah, tapi bukan manusia yang baik kalo mereka gak berusaha berbuat banyak kebaikan untuk menutupi dosa-dosa yang ia perbuat di masa lalu kan?

Dan masalahnya, terkadang karma yang dialami seseorang itu berimbas ke orang di sekitarnya. Let say bencana banjir. Yang kena banjir itu kadang-kadang bukan cuma warga pinggir kali yang suka buang sampah di kali, tapi warga sekitar di desa itu juga kena imbas banjir kan? Itulah yang buat saya bete akhir-akhir ini karena tinggal di rumah bersama beliau. Jujur saya kasihan banget dan sebenernya ingin bantu meringankan penderitaan di sisa hidup eyang, tapi apa yang bisa saya perbuat??

Saya jadi inget doa saya setiap akhir sholat. Saya selal baca “Doa Selamat.” Isi doanya salah satunya adalah ” Ya Allah, Matikanlah aku dalam keadaan Khusnul Khotimah.” Saya ingin meninggal dunia di atas kasur yang empuk, dikelilingi anak dan cucu saya dan bisa meninggalkan dunia ini dengan kedamaian, untuk selamanya..

13 Fakta di Hari Jumat Tanggal 13

Oleh: Sabrina Utami

ImageBagi masyarakat Barat, angka 13 dianggap angka sial. Lebih dari itu, hari Jumat yang jatuh pada tanggal 13 juga dipercaya mengundang kesialan serta memberi pengaruh buruk. Banyak orang mengurungkan niat bepergian ke luar rumah demi mencegah hal-hal tak diinginkan.

Bagaimana dengan Indonesia? Meski tidak semenakutkan malam Jumat Kliwon, beberapa orang ikut pula mengurungkan niat bepergian pada Jumat tanggal 13. Ketika saya masih kelas 4 SD, saat istirahat jam pertama wali kelas kami berdiri di depan kelas serta menyuruh kami pulang — karena hari itu hari Jumat tanggal 13.

Karena dia tidak memberikan penjelasan panjang lebar mengenai apa itu Jumat tanggal 13 — hanya raut muka ketakutan — saya mengira Jumat tanggal 13 adalah suatu peristiwa besar.

Sekarang saya mengerti, ketakutan memang tidak memerlukan alasan cukup jelas. Untuk menambah pengetahuan, berikut ini adalah beberapa fakta mengenai Jumat tanggal 13.

Tiga kali sepanjang tahun 2012
Jumat tanggal 13 terjadi sebanyak tiga kali sepanjang tahun 2012. Yakni pada bulan Januari, April, dan Juli.

Ketakutan akan Jumat 13
Orang yang mengidap ketakutan akan Jumat tanggal 13 disebut sebagai paraskevidekatriaphobia. Atau sebagian lain menyebutnya, friggatriskaidekaphobia. Sedangkan orang yang takut terhadap angka 13 disebut triskaidekaphobia.

Orang-orang yang takut
Saking takutnya terhadap angka 13, mantan presiden AS Franklin D Roosevelt ternyata tidak pernah bepergian pada tanggal 13 dan tak pernah menjamu tamu yang jumlahnya 13 orang. Sudah tentu, dia memilih berdiam diri pada hari Jumat tanggal 13. Selain itu, Napoleon, Stephen King dan presiden Herbert Hoover mengalami hal yang sama, mereka menderita triskaidekaphobia.

Budaya Barat
Kepercayaan terhadap kesialan akan terjadi di Jumat tanggal 13 ini lebih dikenal di Britania Raya, Amerika Serikat. Hal serupa juga terjadi di beberapa negara lain, seperti orang Spanyol yang takut sial di tanggal 13 yang jatuh pada hari Selasa. Dan budaya di Italia yang juga takut akan tanggal 17 yang jatuh pada hari Jumat.

Tidak baik bagi kesehatan
Ketakutan terhadap Jumat tanggal 13 rupanya berdampak buruk bagi kesehatan. Beberapa rumah sakit menyatakan bahwa korban kecelakaan transportasi yang di hari Jumat tanggal 13 meningkat sebanyak 52 persen. Mereka lebih menyarankan untuk diam di rumah.

Kesialan terjadi hanya dalam pikiran
Menurut Thomas Gilovich dari Department of Psychology at Cornell University Amerika, kesialan di Jumat tanggal 13 hanya terjadi pada orang-orang yang mengasosiakan hari tersebut dengan hal-hal buruk yang terjadi menimpa mereka.

Kerugian pada dunia bisnis
Orang yang benar-benar takut akan Jumat tanggal 13 akan mencegah segala aktivitas keluar rumah seperti berpergian dengan menggunakan pesawat terbang. Salah satu contoh perusahaan yang mengalami kerugian akibat hal ini adalah Delta Airlines dan Continental Airlines. Pendapatan mereka berkurang sekitar $ 800-900 miliar di hari tersebut.

Jumat tanggal 13 di Indonesia, Tragedi Semanggi
Di Indonesia, peristiwa besar yang terjadi pada hari Jumat tanggal 13 adalah puncak dari Tragedi Semanggi 1. Peristiwa tersebut terjadi tanggal 11-13 November 1998. Tragedi ini bermula dari aksi protes masyarakat terhadap pelaksanaan dan agenda Sidang Istimewa dan mengakibatkan tewasnya warga sipil.

Ketakutan Angka 13 di Indonesia
Beberapa budaya takut akan angka 13 rupanya menyebar ke Indonesia. Banyak gedung bertingkat tidak memiliki lantai 13 dan kamar nomor 13. Selain 13, angka 4 juga dianggap angka sial karena merupakan hasil penjumlahan dari dua angka tersebut, 1+ 3 = 4. Gedung-gedung yang memiliki lantai 4 kemudian akan menggantinya dengan 3a.

12 dianggap genap dan sempurna.
Mark Twain menjadi tamu yang ke-13 pada suatu jamuan makan malam. Pada awalnya, seorang teman telah memperingatkannya untuk tidak hadir pada acara tersebut. Dan benar saja, makanan yang dipersiapkan hanya cukup untuk 12 tamu saja. Tidak hanya itu, angka 12 dianggap sebagi penyempurna bilangan dalam hitungan. Ada 12 bulan dalam setahun, 12 zodiak, 12 emas dalam Olimpiade dan 12 benda dalam satu lusin.

“Friday The 13th”, buku karangan Simon Hawke.
Buku ini pertama kali diterbitkan pada tahun 1987. Buku ini bercerita tentang pembunuhan misterius yang dilakukan oleh Jason akibat dendam masa lalu terhadap orang-orang yang telah membunuh ibunya. Beberapa tahun berlalu, Jason tetap saja meneror orang-orang yang datang ke Camp Crystal Lake.

“Friday The 13th”, film yang berkisah tentang Jumat tanggal 13.
Film ini dirilis pada tahun 2009 dan diangkat dari buku berjudul sama karangan Simon Hawke, cukup fenomenal di masanya hingga kini. Sudah semakin jelas kan mengapa orang-orang semakin takut dengan Jumat tanggal 13 atau Friday the 13th?

Yang beruntung di Jumat 13
Pasangan asal Inggris memenangkan $ 17 miliar setelah membeli tiket lotere di hari Jumat tanggal 13. Tapi di hari yang sama, kaca di rumah mereka, jatuh dan pecah. Pertanda apa itu sebenarnya?

Bagaimana dengan Anda? Percaya dengan kesialan yang terjadi di hari Jumat tanggal 13?

adopted from : http://id.yahoo.com/

10 Negara Terkaya di Dunia

Jakarta – Majalah Forbes melansir 10 negara terkaya di dunia. Forbes memeringkat negara tersebut berdasarkan perhitungan PDB perkapita dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Untuk membuat peringkat negara-negara terkaya di dunia, Forbes melihat pada PDB per kapita yang disesuaikan dengan daya beli bagi 182 negara.

“Hal ini, pada dasarnya, satu-satunya cara kita harus membandingkan PDB antar negara,” ucap Gian Luca Clementi, Profesor Ekonomi di Universitas New York kepada Forbes seperti dikutip Jumat (2/3/2012).

Berikut Peringkat 10 negara terkaya di dunia :
1. Qatar

Jika kekayaan adalah kekuatan, maka orang-orang Qatar mempunyai beberapa otot yang harus serius dilenturkan. Berlokasi di Teluk Persia Emirat dengan 1,7 juta warga ini, Qatar tercatat sebagai negara terkaya di dunia.

Qatar harus berterima kasih kepada harga minyak yang melambung tinggi dan besarnya cadangan gas alam yang mereka miliki. Dengan menyesuaikan daya beli, Qatar mencatat produk domestik bruto per kapita diperkirakan lebih dari US$ 88.000 untuk tahun 2010.

Qatar mempunyai cadangan gas alam terbesar ke-3 di dunia, dan sebagian besar sudah diinvestasikan dalam infrastruktur untuk mencairkan dan mengekspornya.

2. Luxemburg

Urutan ke-2 adalah Luxembourg sang “ikan kecil perkasa”. Dengan daya beli PDB per kapita diatas US$ 81.000. Negara dengan warga yang hanya mencapai setengah juta ini menjadi pusat keuangan di paruh kedua abad ke-20. Sebagian berkat kerahasiaan hukum perbankan yang sangat ketat dengan reputasi atas “surga nya pajak”.
3. Singapura

Diikuti oleh Singapura di nomor 3 yang negaranya digerakkan oleh sektor teknologi, manufaktur dan finansial. Pendapatan per kapita masyarakatnya sebesar hampi US$ 56.700.

4. Norwegia

Di Norwegia, yang menempati peringkat ke-4, jumlah pendapatan dari minyak bumi yang sebagian besarnya adalah hasil ekspor dan merupakan kontribusi utama bagi negara ini. Disesuaikan PDB per kapita, Norwegia mencatat PDB per kapita yang hampir mencapai US$ 52,000. Negara tersebut juga merupakan salah satu negara ekspotir gas terbesar.

5. Brunei

Sementara itu, Brunei yang terletak di Pulau kalimantan, menuai manfaat dari minyak bumi dan ladang gas alam yang sangat luas dan masuk di peringkat ke-5. PDB per kapita-nya lebih dari US$48,000.

6. Uni Emirat Arab

Salah satu negara penghasil minyak terbesar ini menempati posisi ke-6 sebagai negara terkaya di dunia. Forbes memilih Uni Emirat Arab karena memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 47.439

7. Amerika Serikat

Salah satu negara terbesar di dunia ini menempati posisi ke-7 jajaran negara terkaya. Negara yang dipimpin Presiden Barrack Obama ini memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 46.860

8. Hong Kong

Negara yang memiliki 3 pulau ini terkenal dengan bandar udara yang cukup modern. Forbes menempatkan Hong Kong di posisi ke-8 dengan PDB per kapita yang mencapai US$ 45.944

9. Swiss

Swiss merupakan negara Eropa tengah yang berbatasan dengan Jerman, Perancis, Italia dan Austria. Forbes menempatkan Swiss di posisi ke-9 dengan memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 41.950

10. Belanda

Negara kincir angin ini memiliki PDB per kapita yang mencapai US$ 40.973. Belanda menempati posisi paling buncit 10 negara terkaya di dunia.

Antara Bali dan Hindu : Dibalik Pesona Eksotisnya

. Bali .

“I’m coming again … !!”

Kayaknya udah lamaa banget sejak terakhir kali gua nginjakin kaki di Pulau Dewata, my paradise island -> B A L I. Padahal di blog ini masih tertulis jelas kenangan terakhir di Bali hampir dua tahun yang lalu. Baca : https://hadiansyahaktsar.wordpress.com/2010/01/22/kado-terindah-dari-tuhan/

Kalo dulu gw wonder (apa ya Bahasa Indonesia-nya ‘wonder’ ??) :p kapan lagi bisa nengokin Bali, entah satu tahun, dua atau sepuluh tahun lagi. Ternyata takdir membawa saya kesini lagi dalam waktu yang gak lama dari kejadian Januari 2010 yang Rock n Roll plus super nekat yang merupakan salah satu pengalaman paling eksotis dalam hidup gw. Hahaha :-O

So, kali ini kedatangan gw ke Bali dalam rangka “Study Tour Siswa/i IPS SMAN 4 Malang 2010/2011”.

Berangkat dari Malang tanggal 17 Des 2011 sekitar jam 07:30 am (gw adalah siswa yang dateng paling telat, jadwal kumpul di sekolah harusnya jam 06:00 tapi gue jam 6 baru bangun) :p hehe dan akhirnya setelah menempuh perjalanan kira2 12 jam, kami nyampe di Denpasar. Sekelumit kenangan perjalanan di Bus berhasil dirangkai oleh anak-anak Exodusa (nama kelas XII IPS 2). Mulai dari Nia yang kebelet boker pas perjalanan dan untungnya Pak Sopir berbaik hati berhenti di Pom Bensin terdekat untuk mempersilahkan Nia menunaikan tugas setornya, terus Ucup yang mabuk perjalanan dan parahnya dia malah tidur “ndodok” alias jongkok di depan toilet bus (which is kasian banget!) sampe anak2 yang nyanyi-nyanyi gak jelas lagu2 galau Indonesia, pake suara cempreng pula! LOL

Bali menyambut kami dengan hujan gerimisnya yang bikin malem pertama di Hotel melati Warta Sari makin dingin. Karena capek banget, banyak dari anak-anak pada tepar dan go to bed soon. Tapi gua ama anak-anak cowok laennya yang galau dan gak bisa tidur nonton bola sambil nongkrong di balkon (baca: ngerokok). Eh, tiba-tiba ada mamang (eh,kalo di Bali panggilannya “bli”) yang nawarin jasa tato. Nah, mumpung pada liburan dan guru tatib gak akan beraksi menjelajahi tiap inchi dalam tubuh kami, ini adalah kesempatan emas buat anak2 cowok untuk mentato tubuh-tubuh kekarnya. -,-

Gue yang rencananya ambil tato di Pantai Kuta ikut tergoda ama rayuan para penjaja tato itu dan sialnya karena gak pinter tawar menawar, tato kecil bergambar burung plus tulisan “California” di dada gw terpaksa berharga Rp50 ribu, padahal setelah gw browsing di Internet harga standardnya 25-30 ribu. #Nasib

Day 1 -> Dec 18th

Hujan semalem membuat Denpasar terasa lebih dingin dari biasanya. (Sotoy banget nih gw!) Beberapa anak SOS 1 gosipnya pada ngedugem di Jimbaran dan jujur gw ngiri ama mereka! (abis gw ga diajakin -___-) Sarapan paginya pecel dan rasanya itu ANEH BANGET. Bumbu pecel Bali tuh berasa kayak bumbu pecel jawa cuman lebih pedes dan berasa dikasih Laos!! Aneh banget gak sih?? Alhasil, gw sempet muntah dan ga habis makan sarapannya. Maklum, perut gw nih salah satu bagian paling sensitif di tubuh gw. Jadi kalo ga cocok sama makanan tertentu, dia sukanya muntah! #huwekhuwek

Akhirnya Bus kami berangkat menuju Museum Bajra Sandhi yang ada di tengah Kota Denpasar. Gerimis masih mengguyur Denpasar di pagi yang dingin. Kami pun lari-lari kecil menuju Museum yang tingginya, well yang jelas ga setinggi Monas lah! Setelah puas jalan2 keliling museum sambil foto-foto narsis, rombongan bertolak menuju timur pulau Bali -> Tanjung Benoa.

Tanjung Benoa ini adalah surga buat para pecinta olahraga air. Mulai fasilitas naek perahu dan jalan-jalan ke Pulau Penyu, snorkeling, diving, banana boat, jet ski sampe paralayang yang aneh-aneh semuanya lengkap ada disini! Gw berkesempatan ke Pulau Penyu yang ternyata cukup jauh naek perahu dari pinggir pantai. Di Pulau Penyu, sempet nggendong seekor penyu yang ternyata berat banget (untungnya aja gw udah biasa angkat besi! Jadi penyu 1 ton mah ga masalah! bahaha!). Terus habis dari Pulau Penyu benernya gw pengen banget nyobain Jet Ski, cuman berhubung ga ada lagi cash dan gak ada ATM  terdekat, gak jadi deh. “(

Siangnya, kami shopping dan mampir ke beberapa Souvenir Center di Bali. Terus sorenya cabut ke Pantai Kuta sekalian nongkrongin sunset disana. Kembali ke Pantai Kuta, berasa kembali ke masa lalu. Gw punya momen spesial di tempat ini dan kayaknya udah berasa lamaaa banget sejak kejadian itu. Kuta sekarang udah berubah. Jauh lebih kotor. Gak sebersih dan se-perawan dulu. Jujur gw kecewa banget. Waktu kami sempet ngopi dan nongkrong di depan Circle-K , gw sedih banget ngeliat kotornya Pantai Kuta. Sampah berserakan dimana-mana dan herannya, kenapa juga bule-bule itu masih betah sun-bathing di samping para sampah?? Dimana para petugas kebersihan yang harusnya bertugas? Mirisnya lagi, gw gak nemu banyak tempat sampah di Pantai ini. Gimana mau bersih kalo tempat sampah aja gak ada? #kecewa

Setelah puas bermain-main di Pantai Kuta, rombongan cabut ke Garuda Wisnu Kencana-GWK. Patung raksasa gabungan antara Burung Garuda dan Wisnu (salah satu Dewa orang Hindu) yang kalo digabung tingginya bakal lebih tinggi dari Patung Liberty. (Ya iyalah, Patung Liberty mah emang gak tinggi2 amat! Monas aja lebih tinggi. Hehehe) Kembali lagi ke GWK, jadi keinget Agustus 2009 waktu gw kesini sama si Riyan buat pembukaan Konferensi 9th ICAAP bersama Pak Presiden. GWK masih tetap eksotis. Keindahan dan keperkasaan patung-patung di puncak bukit itu memberikan pesona tersendiri buat para wisatawan. Menurut gw, seolah-olah patung-patung itu berasa “hidup” dan terus “mengamati” para manusia yang berfoto dibawahnya. Apalagi pesona tebing-tebing elok yang berada di belakang Patung Wisnu menghimpit padang rumput yang terlihat menawan diterpa lampu di malam hari. Berasa kayak bukan di Bali. Mungkin kalo di Amrik, kayak Grand Canyon lah. Hahaha

Nah, GWK menutup perjalanan kami hari ini. Badan lumayan capek berat. Tapi semangat tak kunjung padam. Apalagi malam ini adalah malam terakhir kami di Bali. Gw yang masih ngebet dugem berhasil menghasut si Nizar dan masih cari mangsa lain siapa yang mau kabur dari Hotel buat ajeb-ajeb malem ini. Akhirnya, setelah diner bareng di restoran Eyang-nya Uci sama Bapak Ibu guru, gw ama Nizar langsung nyarter angkot dan meluncur menuju Poppies Lane, Kuta – Bali. Satu mangsa lain berhasil kami bawa. Dan dia adalah seorang cewek lugu penggemar berat musik Trance, House, Progressive: Dani.

Kami bertiga meluncur cepat ke daerah Jimbaran dengan angkot yang disewa seharga Rp60.000. Jam udah menunjukkan Pukul 12:20 am , lewat tengah malam. Tapi di Jalan Poppies 1 malah macet. Jangan heran, daerah ini justru terbangun di kala malam hari. Gegap gempita musik Electro, House, Trance dan lain-lain dipadukan dengan lampu-lampu disko membuat malam di Jimbaran-Kuta semakin ramai. Makin malam, makin Hot. Kami akhirnya turun di Poppies 1 dan jalan kaki ke Poppies 2. Sempet foto di Monumen Bom Bali II dan keinget hotel gw di deket situ 2 tahun yang lalu. Nyesel banget karena waktu itu gw sempet tidur dua malam di daerah Poppies tapi gak dugem sama sekali karena waktu itu gw masih polos ga ngerti dunia beginian! LOL

Pilihan kami jatuh ke Paddy’s Club. Dan setelah 10 menit di dalamnya, gw baru sadar kalo Club ini adalah salah satu diskotik korban Bom Bali II yang meledak beberapa tahun lalu!! Dani sempet ketir-ketir waktu sadar tentang hal yang sama. Hahaha 😀 Yang pasti, Paddy’s Club yang baru ini keren banget.  Musik yang diputer sama Abang DJ gak ada yang ngebosenin. Beat demi beat yang terhempas dari speaker utama dipadu lighting dan gemerlap lampu disko di dalam ruangan membuat suasana makin panas. Apalagi yang dugem disini 90% adalah bule kulit putih. Kami bertiga bagaikan anak Indonesia nyasar. Langsung ada deh, berbekal Bir Bintang (yang udah termasuk service charge seharga Rp50.000 di pintu masuk) dan nyali yang pede, kami mulai bergoyang di lantai dansa. (satunya-satunya bahasa yang tepat buat “dance floor”, ya kan??)

Satu hal yang bikin gw sebel  malam itu adalah, waktu gw jalan ke dance floor dan mulai berjoget ria, tiba-tiba para bule berhenti nge-dance! (Entah karena musiknya gak pas buat nge-dance atau karena mereka anti ama gw!) Betenya lagi, waktu si Nizar dateng ke dance floor, bule-bule itu langsung nge-dance bareng dan menggila ama dia. Ih, gimana gak bete coba??? #Grrrrr !!!!!

Setelah puas dugem dan ajeb-ajeb di Paddy’s Club, kami langsung balik ke Hotel dengan membayar taxi seharga Rp150.000! (padahal kalo pake Argo gw yakin gak nyampe 100rb) Hampir jam setengah empat pagi kami nyampe Hotel dan gw langsung tepar di kamar.

Day 2 -> Dec 19th

Pagi ini kami bertolak menuju Bedugul setelah mampir lagi di beberapa Souvenir Center. Gw baru sadar kalo Bedugul itu tempatnya di Danau Bratan, utara Pulau Bali dan jalannya menanjak, kelak-kelok kayak mau ke Pujon – Malang! Satu hal paling berkesan hari itu adalah makan siangnya! Bayangin aja, setelah 2 malam gue nahan gak makan nasi gara-gara masakan Bali yang gak cocok ama perut gw, akhirnya kami makan di restorannya sebuah resort di deket Danau Bratan. Alhamdulilah, akhrinya makan enak juga!! Hahaaha

Sialnya, bukit-bukit dan bedugul di sekitarnya sedang hujan lebat dan berkabut waktu kami sampai di lokasi. Yaudah, terpaksa kami putar balik dan malah belanja lagi di Joger. Gw yang gak beli apa-apa di Joger malah hunting Duren ama si Ponk, Nia dan Adis.

Spot terakhir yang kami kunjungi adalah Tanah Lot, sekalian searah jalan pulang ke Jawa. Di tanah Lot, kami nyaris ngelewatin Sunset. Akhirnya cita-cita gw buat ngunjungin Tanah Lot keturutan juga. Di atas karang dan hempasan ombak senja itu, gw sempet nulis puisi untuk seseorang yang spesial. #Cieee

Dan akhirnya, usai sudah lawatan kami di Pulau Dewata. Satu hal yang bermakna di dalam perjalanan ini adalah, pengetahuan gw yang bertambah tentang Bali dan ke-Hindu-annya. Ini berkat si “Bli” sang pemandu wisata di bus kami yang suka celoteh tentang makna-makna dan filosofi kehidupan yang sampai sekarang dipegang teguh oleh orang Bali. Baru kali itu gw paham tentang apa makna kotak-kotak hitam putih yang ada di sarung orang Bali. Kata bli, hitam dan putih itu melambangkan kontrasnya kehidupan. Baik dan buruk. Siang dan malam. Pria dan wanita. Dan diantara hitam dan putih itu, ada abu-abu. Diantara siang dan malam pasti ada senja. Diantara pria dan wanita, mungkin ada “banci”. Banyak banget nilai-nilai dan cara sudut pandang orang Bali yang baru gw tahu. Salah satunya gimana cara mereka bikin rumah yang harus ada pekarangannya, menghadap ke sudut mata angin tertentu dan satu hal yang paling unik: cara mereka menjemur pakaian. Kalo di Jawa mungkin orang-orang suka jemur pakaian di pagar rumah atau seenaknya aja jemur celana dalam di samping baju atau topi.Tapi buat orang Bali, itu pantang. Mereka gak boleh jemur pakaian di pagar dengan alasan estetika dan kesopanan, dan gak boleh sembarangan taruh posisi celana dalam dan pakaian lainnya. Misalnya kalo jemur topi harus diatas baju dan celana gak boleh ditaruh diatasnya baju. (karena filosofinya topi dipakai di kepala, terus baju di pakai diatas celana). Nah, keren banget kan cara pandang mereka?

Belum lagi cara mereka dekat dengan Tuhannya. Ternyata gak jauh beda sama orang islam yang wajib Sholat 5 waktu, orang Hindu wajib sembahyang 3 kali sehari dengan menyajikan “sesaji”. Gak heran kalo di tiap-tiap rumah pasti ada tempat sembahyang atau bangunan pura suci. Jangan heran kalo di tiap sudut Bali ada janur kecil berisi bunga-bunga dan dupa, bahkan di Kasir Supermarket, Circle-K, Mall sampe perempatan jalan.

Inilah yang gw suka dari traveling. Terkadang ketika kita mengunjungi suatu tempat, bukan cuma pleasure dan wisata aja yang kita dapetin, tapi banyak banget nilai-nilai kehidupan dan kemanusiaan yang bisa kita ambil dari situ. “It’s not only a travel,  it’s all about being the truly you and discover something you don’t know about this life..”

6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Bertentangan dengan Medis !!

Masyarakat Indonesia banyak yang mempunyai cara-cara tersendiri untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi yang paling umum adalah kebiasaan-kebiasaan dibawah ini yang sepertinya telah dipercayai turun temurun. Namun ternyata apa yang telah dipercayai dan dilakukan secara turun temurun tersebut salah menurut DR. Dr. Umar zein, DTM&H., Sp.PD., KPTI dalam bukunya ILMU KESEHATAN UMUM”
1. Masuk Angin Harus Dikerok

FAKTA :

Kerokan ternyata bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit. Tidak mengherankan, jika beberapa waktu setelah kerokan, gejala-gejala masuk angin akan kembali terjadi. Kerokan akan menimbulkan rasa sakit, tapi karena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dengan rangsangan sakit yang baru akan menimbulkan rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang atau “terlupakan”.

2. Angin Duduk Harus Dikerok atau Dipijat

Mungkin masih banyak yang belum tau apa itu angin duduk. Angin duduk adalah rasa masuk angin yang disertai keringat berbutir-butir besar dan nyeri, rasa tertekan, atau rasa berat di dada. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan aliran darah ke oto jatung yang berfungsi memompakan darah keseluruh tubuh. Bila nyerinya pada perut disertai dengan tegang pada dinding perut, kadangkala muntah dan berkeringat dingin, inin mungkin peristiwa nyeri “kolik”, yaitu nyeri tiba-tiba akibat gangguan fungsi organ internal, seperti usus, lambung, empedu, ginjal, atau uterus.

FAKTA :

Apabila menderita angin duduk, jangan dipijat atau dikerok. Kejadian orang yang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penangan yang salah dapat berakibat fatal. Hal yang harus dilakukan adalah : Pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini mungkin merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.

3. Penderita Cacar Air atau Campak Tidak Boleh Mandi

FAKTA :

Hal ini malah bertentangan dengan prinsip medis, dimana pada penderita penyakit cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering agar perluasan penyakit dapat dicegah, disamping menggunakan obat.

4. Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik

FAKTA :

Hal ini tidak benar. Kalau kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, tidak ada masalah mesdkipun mandi malam hari. Tetapi pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.

5. Kalau Demam Tidak Boleh Mandi

FAKTA :

Dengan mandi ketika demam dapat menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat. Tetapi, kalau demam disertai dengan rasa menggigil, mandi dengan air hangat akan lebih baik atau kompres dengan air hangat.

6. Memakai Pakaian Tebal / Selimut Ketika Demam

FAKTA :

Pakaian tebal/ selimut akan menaikan suhu tubuh. Suhu yang sangat tinggi (39 derajat atau lebih) pada anak-anak bisa menyebabkan kejang-kejang.Disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskipun tubuh terasa dingin.

Adopted from : http://www.sukague.com/

Exodusa goes to Air Terjun Coban Rais

Berada di Kelas Exodusa – Stetsa (XII IPS 2 2011/2012) adalah anugerah tersendiri buat gw. Secara, mereka ternyata anak-anak kelas yang kompak dan petualang sejati. Setelah mengadakan penelusuran mendalam tentang tabiat anak-anak di kelas ini (terutama anak2 cowok), ternyata mereka kalo bolos suka kompak dan barengan. Dan spot bolos mereka itu ga sembarangan. Kadang ke pantai selatan di Malang, beberapa air terjun di daerah utara Malang bahkan Gunung Bromo! Gimana ga keren, coba??

Kali ini, kami merencanakan buat traveling ke Air Terjun Coban Rais yang ada di daerah Batu. Alhamdulilah-nya adalah kami ga perlu bolos sekolah karena kami sengaja pergi pas weekend time. Rombongan kami berangkat sekitar jam 10 pagi dari tempat nongkrong anak2 di deket Jalan Kertanegara. Perjalanan ke spot parkir Coban Rais-yang ternyata deket sama Studio Batu TV-ditempuh ga lebih dari 1,5 jam dari Malang.

Nah, dari spot parkir motor ke spot air terjun ternyata memerlukan sedikit “petualangan”. Disinilah justru tantangannya. Karena kalo ke Coban Rondo, spot jalan menuju air terjun udah di paving dan sengaja di setting jadi tempat wisata. Jadinya, kurang menantang.

Kami harus berjalan menyusuri bukit dan menyeberang beberapa sungai yang “Wow”. Beberapa ruas jalan bahkan masih ditumbuhi semak belukar lebat. Terik matahari yang semakin memanas tak menyurutkan niat kami untuk terus “menuju puncak.” Spot terberat yang ada waktu itu adalah pas naik ke bukit dan ketinggiannya kira-kira 60 derajat. Disinilah anak-anak cewek jadi agak rewel. Alhasil, tugas cowoknya lah buat ngerayu dan kalo perlu nggendong mereka biar mau jalan sampe puncak tanpa harus cengeng. 😀

Setelah kira-kira satu jam jalan kaki, akhirnya suara air terjun dan udara dingin mulai menyeruak diantara kelelahan kami. Excitement dan kepuasan tiba-tiba menjalar di tubuh ketika hamparan air terjun setinggi 20 meter tersaji indah di depan mata. Coban Rais -> Air Terjun Rais. Coban yang berasal dari bahasa jawa berarti air terjun. Sedangkan Rais, gw ga tau kenapa namanya Rais. Mungkin yang nemuin air terjunnya Bapak Rais kali! Hahahaha #sotoy

Setelah puas main air dan sempet ngerasain pijat refleksi air terjun di punggung yang ternyata lumayan sakit-akhirnya kami masak mie instan dan pop mie dengan bekal panci, korek dan kayu bakar. Tak lupa, Kopi ABC Mocca menemani makan siang kali ini. Pokoknya, seru banget lah makan bareng sama temen di tengah alam kayak gini.

Setelah puas foto2 dan ngobrol2 ga jelas, kami harus segera pulang karena mendung semakin gelap dan takutnya hujan. Meskipun ponco (jas hujan) sudah menjadi bekal wajib, tapi kalo sampe kejebak hujan disini, bisa berabe!

Perjalanan pulang ga kalah seru dari berangkat tadi. Naik turun bukit, nyeberang sungai sampai lewat jembatan yang berupa talang air setinggi lebih dari 20 meter dari permukaan jurang adalah spot favorit gw. Buat anak cewek, mereka milih jalan muter daripada harus nyeberang jurang ini. Buat anak cowok yang ga takut ketinggian kayak gw sih ga masalah. Tapi anak cowok yg sebenernya takut ketinggian tapi terlalu gengsi kalo harus nyerah, mau gak mau harus nyoba! Hahaha 😀

Yang pasti, perjalanan kami hari ini seru banget. Air terjun Coban Rais emang ga sebagus yang aku bayangin, sih. Tapi momen-momen seru di tiap perjalanan dan perjuangan yang harus kami lakukan untuk menikmati indahnya alam kira-kira cukup lah buat membuat aku tersenyum hari ini.

Thank you Exodusa and all my friends today! 😉

10 Kekuatan Ekonomi Baru Yang Muncul dan Mempengaruhi Dunia

Diantara gencarnya kasus Pemulangan Tokoh Koruptor kontroversial terbaru, Bapak Nazarudin-yang gosipnya ngehabisin duit negara 4 miliar cuma buat sewa pesawat buat pulang kampung-ternyata Indonesia gak selalu terjerumus dalam jurang kesuraman sebagai salah satu negara berkembang di dunia. Buktinya, krisis ekonomi yang dialami Amerika dan Eropa-yang meskipun secara tidak langsung berdampak ke Indonesia-tidak terjadi di negeri kita yang tercinta ini. Sebaliknya, kemajuan ekonomi kita sedang berkembang pesat. Jangan mau kalah dong ama Cina dan India! Well, ini adalah bukti artikel yang sempat buat gue tersenyum, sedikit lega..

Post under Gaya Hidup, Internasional, Prestasi, Top 10 at 8/10/2011 07:11:00 AM

Dalam istilah bisnis, pasar negara berkembang adalah negara-negara dengan kepentingan-kepentingan komunal atau bisnis dalam rangka pertumbuhan cepat serta industrialisasi. Saat ini, diperkirakan bahwa ada sekitar 28 negara berkembang di dunia. Ekonomi di Brazil, Cina dan India dianggap sebagai yang terbesar pertumbuhannya saat ini. dan berikut ini daftar 10 kekuatan ekonomi baru yang muncul di dunia saat ini.

1.Cina

Sejak liberalisasi Cina pada tahun 1978, perekonomian telah berhasil tumbuh dalam lompatan besar dan menjadi pertumbuhan ekonomi tercepat dan terbesar di dunia. Saat ini, Cina memiliki GDP nominal tertinggi kedua di dunia yang di angka 34.o6 triliun Yuan atau USD $ 4,99 Trilyun.

Namun, pendapatan per kapita di Cina hanya $ 3.700 kira-kira pada nomor 100 di dunia. Industri primer menyumbang 10,6% dalam perekonomian Cina, industri sekunder menyumbang 46,8% dan industri tersier menyuntikkan 42,6% dalam perekonomian. Sebuah laporan oleh Laporan Kekayaan global memperkirakan bahwa pada tahun 2015, China akan telah mengalahkan Jepang sebagai ekonomi terbesar kedua di dunia.

2. India

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa India mempunyai PDB sekitar US $ 1,3 triliun. Hal ini telah memungkinkan India untuk diklasifikasikan sebagai ekonomi terbesar ke-11 di dunia saat ini. Ini benar-benar cocok dengan pendapatan per kapita India US $ 1.000. Ketika PPP (Power Purchasing Parity) dari india dianggap, maka perekonomian India akan dinilai sebagai terbesar ke-4 di dunia. India memiliki angkatan kerja tertinggi kedua di dunia sekitar 467 juta orang.

Sektor pertanian menyumbang 28% dari PDB India. Di sisi lain, segmen jasa dan industri ekonomi menyumbang sekitar 54% dan 18% .
Produk utama tanaman termasuk beras, kapas, teh, kentang, biji minyak, tebu dan gandum. industri di India termasuk minyak bumi, perangkat lunak, tekstil, semen, baja dan pertambangan.

3.Rusia

Ekonomi Rusia berdiri di nomor 12 di dunia jika dinilai oleh PDB nominal dan ekonomi terbesar ke-7 global jika peringkat didasarkan pada Paritas Daya Pembelian menggunakan – PPP. Rusia dianggap sebagai ekonomi pasar yang dikaruniai sumber daya mineral alam seperti minyak dan gas alam. Pertumbuhan ekonomi Rusia terutama didorong oleh stabilitas politik dan konsumsi lokal meningkat.

Pada akhir tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Rusia mencapai 7% . Pertumbuhan ini disebabkan oleh jasa non-perdagangan serta konsumsi domestik meningkat. Minyak dan gas alam terutama diekspor. Gaji rata-rata di Rusia saat ini mendekati UUSD $ 1000 per bulan. Ini adalah peningkatan yang signifikan mengingat bahwa rata-rata gaji di Rusia dulu di bawah $ 500.

4. Brasil

Ekonomi Brazil saat ini merupakan terbesar ke-8 di dunia jika diukur dengan GDP dan terbesar ke-9 ketika diukur dengan Purchasing Power Parity. Perekonomian terutama didorong oleh pasar yang relatif bebas serta berorientasi ekonomi. Di Amerika Latin, Brasil memiliki ekonomi terbesar. Dengan tingkat pertumbuhan PDB tahunan sekitar 5%, Brazil adalah salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

5. Turki

Ekonomi Turki berdiri di posisi ke-17 secara global ketika diukur oleh ekonomi nominal PDB, dan 15 terbesar ketika diukur menggunakan PPP (paritas daya beli). Turki adalah anggota G-20 ekonomi . Reformasi yang diprakarsai oleh Perdana Menteri pada tahun 1983 sangat berkontribusi terhadap perekonomian Turki. Pertumbuhan ekonomi di Turki terutama didorong oleh hubungan dekat dengan negara-negara berkembang lainnya sehingga memberikan pasar berkembang untuk menjual produk-produknya.

6. Meksiko

Ekonomi Meksiko adalah yang tertinggi ke-11 di dunia saat ini. Setelah 90-an, ekonomi Meksiko didorong oleh perkembangan yang cepat dalam ekonomi, teknologi serta komunal. Saat ini, MEksiko bukan hanya kekuatan ekonomi baru yang muncul di dunia tetapi juga salah satu yang terbesar. PDB meningkat 7,6% . Ekonomi Meksiko terdiri dari sektor industri dan jasa. juga terjadi peningkatan signifikan terhadap kepemilikan pribadi.

7.Indonesia

Karena pertumbuhan ekonomi yang pesat di Indonesia, Jepang mampu untuk meng-upgrade nilai pengeluaran Indonesia dari BB + menjadi BBB. Perekonomian Indonesia saat ini merupakan perekonomian terbesar di Asia Tenggara , Indonesia merupakan anggota dari G-20 major economies. PDB Indonesia sebesar US $ 539.700.000.000.Perekonomian terutama didorong oleh sektor jasa yang menyumbang 45,3%. Sektor industri dan pertanian menyumbang sekitar 40,7% dan 13% .
Cukup mengejutkan, sektor pertanian menyumbang lapangan kerja lebih besar yaitu 44,3% daripada sektor lain..

8. Polandia

Tidak seperti negara lain di dunia, ekonomi di Polandia adalah ekonomi dengan pendapatan tinggi dan dinilai sebagai yang terbesar ke-6 di Uni Eropa . Di Eropa Tengah, Polandia memiliki salah satu pertumbuhan ekonomi tercepat. Tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 6%. Dari semua negara Uni Eropa, Polandia adalah satu-satunya yang tidak pernah mengalami penurunan GDP-nya.

9.Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab juga disebut sebagai UEA adalah negara yang berubah cepat dengan perekonomian yang berkembang pesat. Hal ini telah diturunkan dari indikator sosial ekonomi banyak, misalnya, PDB per kapita, HDI dan konsumsi energi per kapita.

10. Thailand

Thailand juga dianggap sebagai ekonomi baru yang sangat bergantung pada ekspor. Ekspor ke Luar negeri menyumbang lebih dari 2/3 dari GDP negara itu.

“Di Atas Langit Masih Ada Langit” : Good Bye USA, Hello again Indonesia!

Fort Wayne – Indiana,  June 28th 2011

Kadang-kadang, kehidupan nyata itu emang nyebelin. Gak sebagus atau sedramatis yang ada di film-film. Dulu waktu gue ninggalin Malang buat ke Amrik, gue buru-buru berangkat hampir ketinggalan kereta api. Udah gak keren karena ga ada adegan pesawat yang lagi take off, eh ditambah ga ada ciuman selamat tinggal dari pacar lagi. Hehe, Nasib!

Pagi ini, waktu gue ninggalin Fort Wayne buat balik ke Indonesia, buru-buru lagi karena takut ketinggalan pesawat, (kayaknya hobi banget yak buru-buru tiap mau traveling? Kebiasaan!) Ditambah lagi gak sempet ngomong ‘say good bye’ ama Blake and Kaylie yang masih molor gara-gara pesawat gua berangkatnya kepagian. Setelah mengalami masa kekhawatiran bagasi yang overload (which is normal for most of exchange students yang barang-barang bawaannya selalu beranak pinak setelah mereka tinggal di negara orang).

Untungnya, gue tipe traveler simple yang gak suka bawa bagasi kebanyakan. (Trauma sejak perjalanan gue ke Bali buat Kongres AIDS 2 tahun lalu yang ribetnya minta ampun gara-gara bawa bawa satu koper gede plus ransel gunung padahal cuma ngehadirin acara kongres 7 hari!). Tapi, kali ini ceritanya beda. Gue idup di Amrik selama setahun dan yang pasti barang-barang pribadi yang gue punya selama disini juga banyak. Mulai dari baju yang segebok (walaupun kebanyakan second hand dari Blake, host brother gua), Sepatu 5 pasang, Tuxedo 2 pasang (satu buat Prom, satunya lagi kostum Show Choir), Gadget (Laptop, Handphone, iPod,etc), buku-buku/novel, jam weker digital, oleh-oleh dan souvenirs nyampe bantal ikan Nemo kesayangan gue.

Tapi sayang, berhubung bagasi cuma dibatesin 40 pounds (skitar 20kg), dan gua males ngirim barang-barang gue ke Indonesia karena biaya ongkosnya ternyata lebih mahal daripada harga barang-barang itu sendiri, jadinya gue dengan setengah terpaksa ninggalin mereka aja di kamar gue. Satu hal yang bikin gua sebel, waktu check-in di DC sebelum terbang ke Jakarta, anak-anak yang bagasinya lebih dari satu ternyata dibayarin AFS pake Credit Cardnya salah satu volunteer kami! Padahal di surat edaran AFS jelas tertera, “AFS wouldn’t cover any overload or extra luggages for all students.” Sialan banget kan, tau gitu gua bawa aja tuh bantal Nemo kesayangan gua!

Anyway, balik lagi ke adegan dramatis detik-detik gua ninggalin kampung halaman gue selama setahun di Amrik : Pesawat United Airlines jurusan Fort Wayne –  Chicago – Washington DC baru aja take off, ninggalin daratan Indiana yang meranggas kepanasan karena sengatan Matahari di musim panas.Untuk terakhir kalinya gue ngelihat Fort Wayne, kota terbesar kedua di Indiana. Tempat gue belajar begitu banyak hal selama setahun terakhir. Hampir setahun yang lalu, di pesawat yang sama, di ketinggian yang sama juga, gue harap-harap cemas menanyakan nasib gue selama setahun hidup di negeri ini. Gimana ntar host family gue, gimana gue ntar bisa ngomong bahasa Inggris dengan lancar atau gimana gue ntar bisa survive sebagai ‘alien’ diantara bule-bule kulit putih dan berbadan gede itu. Masih lekat di memori gua, waktu dateng di airport setahun lalu, Host Dad ama Host Brother gua nyambut pake Poster “Welcome Hadiansyah Aktsar in Fort Wayne, Indiana”, masuk ke mobil trucknya dan disambut pelukan hangat Host Mom di depan pintu rumah.

Masih inget juga waktu pertama kali masuk rumah, gue disambut gonggongan 6 ekor anjing yang salah satunya nggigit kaki gue nyampe luka! Sumpah gue bakal kangen berat ama Lucy, anjing pudel terlucu di dunia yang paling ramah dan paling lincah yang pernah gue temui. Juga Scuff, kucingnya Shad yang seharusnya tidur ama Shad disebelah kamar gua, tapi sering ‘selingkuh’ tidur di kamar gue dan alhasil pakaian gue selalu penuh ama bulu-bulu putih. (I’m gonna miss u so much Scuff!) Dan juga anjing-anjing lainnya : Maysie (anjing terpintar yang pernah gue punya. Bisa diperintah duduk, berdiri ama shaking hand). Bandit (anjing paling nyebelin yang suka nyolong makanan gua, mulai hamburger nyampe coklat oleh-oleh buat temen di Indonesia!). Bentley and Abie (si cihua-hua), almarhum Goldy (moga2 udah istirhat tenang di alam sana) dan yg terakhir : Jessie. (Burung beo terberisik di dunia ). I’m gonna miss u though,hopefully u r gonna mention my name couple times! lol

Masih inget banget waktu gue daftar buat ikutan “Carroll High School Show Choir” gue disambut tepuk tangan meriah dan punya sahabat-sahabat baru yang ‘keren’. Gue masih gak percaya semua itu sekarang udah berakhir. Kayaknya baru aja kemaren gue dateng ke Amerika dengan cukup –norak- polos dan sekarang gue harus ninggalin negeri Paman Sam ini dengan kondisi Rock n Roll. Thanks God atas semua ini. Aku bisa dapet host family terbaik di dunia, yang care banget ama, yang ngertiin aku dan ngasih banyak banget pelajaran berharga buat aku. Setahun idup disini bener-bener bukan waste of time. Justru semakin lama kita berada di suatu tempat yang beda dan belajar hal-hal yang baru, kita bakal ngerasa makin bego. Ternyata banyak banget lho hal yang gak kita tahu di dunia ini. Semoga gua gak akan pernah berhenti belajar untuk melihat dunia, melihat kehidupan..

Good Bye Indiana, Good Bye Fort Wayne, Good Bye My Host Family (You guys are awesome! I love you..), Good Bye My Friends (You guys are amazing, thanks for share everything and taught me American Slank!). I promise I’ll come back, someday…

Washington DC, July 30th 2011 Kejadian-kejadian setelah gua ninggalin Fort Wayne untuk selamanya (eh,gak selamanya juga ding) serasa berjalan begitu cepat. Rasanya kayak kelebat adegan-adegan cepat di sebuah film, atau pohon-pohon dan bangunan yang terlihat melesat kencang waktu naek TGV di Perancis.

Abis excited banget ketemu temen-temen sesama TKI di Amerika (yang nama kerennya adalah Exchange Student), kami jadi sibuk banget ngobrol ngalor ngidul. Mulai ngegosipin host family masing2, curhat ama pengalaman2 yang aneh nyampe shock karena nemuin wajah-wajah baru temen-temen kami. Ada yang makin keren+sok borju (gue contohnya, hihi :p ), ada yang makin cakep -> Cewek-cewek makin pinter dandan, cowok-cowok pada gondrong rambutnya, ada juga yang badannya yang makin gendut kayak ibu hamil (buat A*li*e, maap jangan tersinggung yaa..:D ), ada yang rambutnya kribo ngalah-ngalahin giring Nidji, malah ada juga yang kulitnya gosong tambah item.

Di Hilton Dulles Airport, sekitar 400 exchange students dari seluruh belahan dunia untuk YES Program kumpul bareng. (terutama dari Negara-negara mayoritas penduduk Islam di Asia-Afrika). Kami dapet Re-Orientation dan banyak pembekalan tentang hal-hal yang ntar bakal dihadepin waktu pulang ke alamnya masing-masing. Overall, kegiatan disini seru banget. Kita sempet jalan ke Indonesian Embassy, disambut ama makanan-makanan Indonesia yang ternyata sambelnya pedes kayak setan. (mungkin efek setahun gak makan sambel kali ya?). Terus anak-anak yang di host di Indiana sempet ketemu ama Senator Lugar (pejabat ngetop di Amerika yang juga pendiri YES Program). Beliau sempet bocorin tentang pemotongan budget yang dilakuin Pemerintah AS karena krisis moneternya moga gak bakal berpengaruh besar ama kehadiran-kehadiran exchange students yang akan datang.

Hal yang paling membanggakan yaitu pas kita tampil di Hall Grand Hyatt Hotel buat farewell party and cultural show. Semua perwakilan YES dar berbagai Negara tampil nunjukin tarian, nyanyian dan atraksi-atraksi menarik mereka yang berasal dari Negara masing-masing. Gue yang sebenernya gak terlalu bersemangat tiba-tiba diminta buat jadi pemipin tari kecak.Kami dari Indonesia nampilin full performance tari saman, tari kecak + tari bali, terus paduan suara ditutup ama nyanyi-nyanyi bareng. Dan well, akhirnya setelah berjam-jam nunggu di Dulles Airport, pesawat United Airlines tujuan Washington DC-Frankfurt udah ready buat take off. Kami 101 anak Indonesia yang telah 11 bulan berada di pengasingan pada excited mau balik ke Indonesia kayak wajah-wajah TKI yang mupeng ketemu ama bapak emak di kampung. yang bakal ditransfer ke Lufthansa jurusan Frankfurt-Singapore-Jakarta. Perjalanan lebih dari 23 jam berasa lambat banget. Feels like, it takes forever.

Mulai capek, pegel, jetlag gara-gara ngelintasin zona waktu, nyampe bau badan karena gak sempet mandi dan suka ngemper tidur di gate bandara karena emang penerbangannya gak nyediain lounge buat transit di Frankfurt yang berlangsung selama 9 jam! (Inilah dilema TKI dan penerbangan murah).

Di pesawat, gua gak bisa tidur. Kejadian-kejadian 24 jam lalu, 2 hari lalu, 3 minggu, 4 bulan nyampe 11 bulan yang lalu masih berkelebat di kepala. Kadang gua masih gak percaya kenapa gua bisa nyasar di Amrik dan sekarang udah waktunya balik. Ternyata semua ini berawal dari mimpi. Cuman karena mupeng ngelihat kakak kelas berangkat ke Amerika, gue jadi termotivasi buat ngejar dia dan nekat ninggalin Indonesia buat belajar sesuatu yang baru. Gue inget perjuangan gue dulu berat banget, mulai Tes Tahap I, II, III nyampe Tes Nasional. Ngotot ama Bina Antarbudaya buat pinjem paspor karena gua juga musti ngehadirin konferensi di Wina, dan sebagainya dan sebagainya. But it’s all worth it.

Waktu gue nengokin ke jendela pesawat, gue ngelihat pemandangan luar biasa. Gua sering banget naik pesawat, tapi baru kali ini bisa ngelihat pemandangan paling menakjubkan diluar sana. Melintasi zona waktu, pesawat terbang ke arah timur. Cakrawala yang berwarna jingga terbentang mementuk horizon tak terbatas. Gumpalan awan yang menggerombol dibawah sana bagaikan kumpulan kapas tebal yang lembut. Tapi begitu gue nengok ke atas, ternyata masih ada langit biru yang terbentang luas. Ternyata bener kata orang, “Di atas langit masih ada langit.”

Ketika kita melihat angkasa, kita akan sadar betapa kecilnya manusia dan betapa gak berdayanya kita sebagai makhluk Tuhan. Tapi disaat yang sama, kita juga akan tersadar kalo ternyata bukan hal mustahil untuk terbang melintasi langit dan cakrawala itu. Inilah dasar buat gue untuk gak pernah berhenti buat bermimpi. Karena ketika kau bermimpi setinggi langit, maka jika kau jatuh maka paling tidak kau akan mendarat diatas gunung yang tinggi.

Lihatlah angkasa, pejamkanlah matamu, ucapkanlah mimpimu dan biarkan alam semesta mendengarnya!

Lufthansa Airlines -> Frankfurt – Singapore – Jakarta, July 2nd 2011.

Anak-anak Kota yang Tidak Nasionalis

Oleh Isyana Artharini | Yahoo News – Sel, 14 Jun 2011

Anak muda muslim di Indonesia ternyata lebih mengutamakan identitas keislaman mereka ketimbang identitas mereka sebagai bagian dari bangsa Indonesia.

Hal itu terungkap Selasa (14/6) dalam konferensi pers hasil survei Tata Nilai, Impian, Cita-cita Pemuda Muslim di Asia Tenggara yang diadakan Goethe-Institut, The Friedrich Naumann Foundation for Freedom, Lembaga Survei Indonesia dan Merdeka Center for Opinion Research Malaysia.

Di Indonesia, survei ini diselenggarakan pada 18-26 November 2010 dengan 1496 responden berusia 15-25 tahun, dan berasal dari 33 provinsi. Hasilnya, 47,5 persen kaum muda Indonesia memandang diri mereka pertama-tama sebagai orang muslim. Sedangkan yang menganggap mereka pertama-tama orang Indonesia sebanyak 40,8 persen.

Yang menarik, anak-anak muda yang mengutamakan identitas keislamannya ini sebagian besar tinggal di perkotaan. Mereka mapan secara ekonomi dan berpendidikan sampai tingkat universitas. Sementara pemuda desa dengan status ekonomi lebih rendah justru mendominasi kelompok responden yang lebih merasa sebagai orang Indonesia lebih dulu daripada muslim.

Direktur Urusan Publik LSI Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, anak muda kota lebih mementingkan identitas keagamaan karena bagi mereka agama adalah pegangan penting di saat situasi ekonomi dan politik mengalami keguncangan.

Memiliki akses yang lebih baik ke pendidikan dan media justru membuat pemuda kota memiliki tingkat ketidakamanan (insecurity) yang lebih tinggi dari pemuda desa, kata Burhanuddin. Sebab mereka lebih terbiasa berkompetisi dan memiliki akses informasi yang lebih komplet atas situasi-situasi politik dan ekonomi untuk menganalisis masa depan.

Agama pun kemudian menjadi aset penting kehidupan sehari-hari dalam mengatasi keresahan.

Di samping itu, Burhanuddin juga menengarai hasil survei itu menampakkan kegagalan sistem pendidikan. Perilaku orang kota yang lebih merasa sebagai orang Islam, kata Burhanuddin, berkaitan dengan sistem pendidikan yang tidak mampu menguatkan sentimen kebangsaan.

Semakin lama seseorang menuntut ilmu, semakin terpapar ia pada pendidikan agama yang mendoktrin. Kurikulum sekolah tidak cukup kuat mengajarkan identitas kebangsaan.

Pendidikan agama yang mendoktrin itu juga menghasilkan pemikiran konservatif di antara anak-anak muda Indonesia. Mereka menolak seks sebelum menikah (96,2 persen), mengonsumsi alkohol (88,7 persen), atau menjauhi bahan psikotropika halus/mariyuana (99,2 persen).

Sekitar 90,1 persen anak muda juga mengaku tidak mau menikah dengan orang beda agama. Dari 9 persen yang menjawab bersedia menikah beda agama, 69 persennya menyatakan syarat bahwa si pasangan harus pindah ke agamanya.

Meski begitu, pemikiran konservatif ini tidak sebanding dengan aktivitas keagamaan mereka. Hanya 28,7 persen responden yang mengaku selalu salat lima waktu dan hanya 10,8 persen yang membaca atau memahami Quran.

Primadona aktivitas beragama mereka adalah puasa di bulan Ramadan. Sekitar 59,6 persen responden mengaku selalu melaksanakan puasa Ramadan. “Mungkin karena setahun sekali. Dan karena pengaruh TV di bulan Ramadan itu suasananya kayak di surga,” kata Burhan berkelakar.

Yang juga menarik, sekitar 85 persen anak muda tidak setuju dengan praktik poligami. Dan ada sekitar 41 persen yang menganggap pendidikan seks di sekolah bukan sebuah tabu.

Untuk isu jilbab, “hanya” 38 persen responden menganggap jilbab wajib buat perempuan. Sekitar 21 persen menyatakan, pemakaian jilbab tergantung pada pribadi masing-masing, apakah hendak memakainya atau tidak.

Lalu, selain sekolah atau kursus agama di bulan Ramadan, dari mana anak-anak muda Indonesia mendapatkan pendidikan agama mereka yang mendoktrin? Ternyata, menurut Burhan, televisi adalah penyumbang terbesar porsi sumber informasi keagamaan. Posisi kedua ditempati masjid, baru keluarga.

Yang mengkhawatirkan adalah bagaimana “serangan” pendidikan agama yang mendoktrin ini kemudian berpengaruh pada pluralisme dan toleransi terhadap agama lain. Sayangnya, pertanyaan-pertanyaan dari survei ini belum mencakup kedua isu tersebut. “Itu masukan yang bagus. Butuh survei lanjutan untuk mengetahui pengaruh pandangan ini terhadap toleransi dan pluralisme,” kata Burhan.

***

Sempat menjadi perdebatan yang cukup heboh di situs id.yahoo.com karena mungkin bahasa yang digunakan di artikel diatas sedikit “lebay gaya pers”. Gw tertarik banget sama hasil survey dan peniitian yang melibatkan anak muda di seluruh Indonesia dan hasilnya emang berdasarkan fakta yang ada. Kalo menurut gw mungkin bener kata Pak Burhan kalo agama menjadi ‘pelarian’ buat anak-anak kota yang jenuh ama kondisi politik negerinya, walaupun mereka toh sebenernya ga bener-bener 100% ngejalanin perintah agamanya. Dan dari sinilah yang sbenernya gw takutin bahwa kalo masalah agama, politik dan kepentingan2 individu dicampur aduk jadi satu, ujung-ujungnya ntar malah ricuh. Semua hal nyangkut-nyangkutin masalah agama. Mereka jadi nganggap ajaran mereka yang paling bener dan rakyat ribut lagi cuman gara-gara agama.. 😦

Fakta konservatif dikalangan anak muda diatas sebenernya juga sempet ngagetin gw karena selama ini yang gw tahu (dari beberapa research gw) bahwa anak-anak muda Indonesia sebenernya gak sekonservatif itu dalam menolak narkoba, alkohol dan seks bebas. Kalo toh sebenernya mereka sadar bahwa tiga hal itu gak bener, kenapa 60% remaja Indonesia tidak lagi perawan? Kenapa 2 juta remaja Indonesia ketagihan narkoba dan lebih dari 8000 remaja teradiaknosis AIDS di Tahun 2008? Mungkinkah alasannya sama dengan pengakuan mereka sebagai anak islam tapi jarang sholat?

The Great Weekend in the History: From Royal Wedding to Osama Bin Laden

I just realized that it was one of the greatest weekend in the history. Last Friday, Prince William married Catherine in London which was one of the most hilarious wedding of the decades. You know, at the first time I didn’t really care about it when my host daddy in the morning said :

“Today Prince William is married!”

“Oh really? Is it today??”

Well, I heard something about Royal Wedding and the issue that Obama was not invited. But the fact is more than 2 billion people in the world is excited to watch the wedding and after I watched it too (eventually) it was not as hilarious as I expect. It just look like another western Wedding style (or British) but what really matter is : Prince William is not an ordinary people. The son of Prince Charles and Princess Diana in England.

Until finally at school Mr.Snyder my US History teacher was trying to speak in British accent (which is my favorite accent coz I’m able to do that sometimes here in America) and He told us his story how he met Prince William long time a go.

Well, on saturday it was also a great weekend in my history too where I was in Indianapolis for National Show Choir Championship 2011 and that was one of my best performance on a great stage. And on Sunday, Osama Bin Laden was died.

Again, My host dad was the one who told me that and I was a lot more interested to know rather than the Royal Wedding.

“Is that really? Are they sure that he’s really Osama Bin Laden?” and I watched News while eating waffles for my breakfast.

Yeah! After everybody talk about it and this time Mr.Snyder told us that He bumped his hand to his buddy and say :

“Yes man! Osama Bin Laden is dead!”

I was so glad to hear that, coz I’m absolutely hate Terrorism. I hate Terrorists. I love peace. I don’t care how people say about Islam and Terrorism. I don’t care with people who hate muslim just because they don’t know what islam is. Islam and Terrorism is NOT the same. What I know about Jihad is It’s the struggle for moslem to attack people JUST when they are attacked.

The Qur’an describes those people who are permitted to fight:

“They are those who have been expelled from their homes
in defiance of right, for no cause except that they say,
‘Our Lord is Allah.’
Did not Allah check one set of people by means of another,
there would surely have been pulled down monasteries, churches,
synagogues, and mosques, in which the name of God is commemorated
in abundant measure…”
-Qur’an 22:40

I’m muslim and I’ve been here in America almost a year and I go to church every sunday with my host family. I have Jewish friend and I sang Jewish song in Coffee House. I learned a lot more about religion here. And I’m not gonna stop learning to know more about God. I’m going around the world to learn more about my religion, to learn about God.

What I know is : All religion in this world is teaching about one same thing : P E A C E.

I’m sure there is no way God command humans to killing another human in The Name of Him. That’s why I could say Osama is not muslim. He’s a terrorist and he just a man who defame muslim by bombing and killing people in the world and responsible for 9/11 attach who killed 3000 people.

The history proved that, Malcolm X : He used to be a violent black leader in the name of Islam until finally He went to Mecca for Hajj and realized that Moslem and any other religion is actually teaching a P E A C E.

So I do agree with Khan’s Mom in “My Name is Khan”. When she draw two pictures of men and a child. One man hold a lollipop for the child, and another man hold a stick to hit that child. Now, can you tell which one is Muslim and Hindu? NO. But you can tell that the man with lollipop is a good guy and the other one is a mean guy.

So, there are only two kind of people in this world : A good man and A Bad Man. No matter what their race and religion..

Putu Wijaya

Bertolak Dari Yang Ada

Website Dewan Perwakilan Anak Kota Malang

"Because We Care of the Child"

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

The ISA Journal

Anecdotes and tales from ISA students and the latest news in study abroad

Hadiansyah Aktsar Official Site

More than just a blog : a pen, diary and imagination ~