Daily Archives: May 12, 2010

Cinta – Sebuah Renungan

Well,, tiba-tiba aku pengen nulis lagi di blog ini .. Setelah tiba2 dapet new inspiration dari kegiatan boker  barusan (u know, boker adalah momen dimana aku sering banget dapet inspirasi-insipirasi baru , nge-pub sambil ngelamun dan merencanakan hal-hal atau target untuk jangka waktu tertentu , adalah salah satu kebiasaan favoritku!) hahaha .. 😀

Ga tau kenapa , tiba-tiba sekelebat pemikiran tentang ‘cinta’ singgah begitu saja dalam benak ini. Entah karena ini adalah ‘gejala normal’ dari masa pubertas remaja, atau mungkin karena barusan aja aku nonton film “Saus Kacang” (sbelum boker) yang ternyata mengandung kisah asmara yang cukup eksotis -menurut aku- .

Nah,, aku sempet berpikir .. “Kenapa sih ada CINTA di dunia ini ??”

Kenapa dulu adam minta kepada Tuhan seorang wanita pendamping yang diciptakan dari tulang rusuk kirinya,, dan terciptalah hawa ,, wanita pertama di jagat raya. Kenapa ada kisah tragedi cinta antara Romeo and Juliet yang sangat tragis ??

Kenapa pula Siti Nurbaya mengungkap kisah perjuangan cinta antara dua anak manusia yang gak disetujui orang tuanya ,, dan bahkan Film TITANIC,, mengapa kecintaan Rose Dewitt Bukatter kepada Jack Dawson gak akan pernah pupus meski ajal memisahkan mereka ??

CINTA . Lagi-lagi cinta . Di Indonesia, film “AADC” –> Ada Apa Dengan Cinta ,, laku keras di era 2000-an .

Bahkan sekarang,, sinetron dengan judul Cinta-cinta-an ,, juga masih sering banget nongol di televisi. (Padahal survey membuktikan bahwa 70% remaja ga suka nonton sinetron ??!)

Dan dalam benak ini tak pernah henti-hentinya aku memikirkan tentang love , love and love . Padahal,, kata hati lainku bertanya-tanya ,, “is that necessary for think about it ??”

Buat apa sih mikirin itu ?? Ga penting tauk . It just wasting your time. Lagian banyak orang ngomong kalo cinta itu ntar bisa ganggu kosentrasi belajar , jadi gak konsen dan gak maksimal . Ada yang ngomong, cinta itu dipikirin aja kalo udah gede ntar, kalo mau kawin . Malahan, beberapa orang setuju kalo kawin, (eh, lebih tepatnya Nikah !) itu gak perlu cinta ! Just do it ! Jalani aja , asal kamu kenal dan mengerti ama pasangan kamu, dan jalani semuanya dengan tulus dan ikhlas ! Nah loe !!

So ??

Sekali lagi jangan salahkan aku . Aku juga ga tau kenapa pikiran ini tiba-tiba melayang menuju arah sana ??!

Apakah Tuhan menghadirkan cinta diantara umat manusia agar mereka berkembang biak dan melestarikan keturunannya ??

Well I don’t know !

Menurut wikipedia , Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Dan penjelasan itu makin membuatku ga paham akan arti cinta itu sendiri !

Mungkin bener kata Zigas, dalam lagunya : “Tak bisa hatiku mengartikan cinta, karena cinta tersirat bukan tersurat..”

Nah,, jadi . Aku ga peduli . Dan biarkan sajalah kebingunganku malam ini terjawab suatu saat nanti.

Yang aku tahu,, detik ini aku menulis ini karena aku ga jadi tidur gara-gara kebelet boker dan tiba-tiba dapet inspirasi aneh tentang cinta ,, dan mungkin efek samping dari Stress aku dua hari terakhir , karena keberangkatanku ke Bangkok buat Youth Forum harus ditunda karena pemberontakan kaos merah . Efek samping stress-ku cukup mengganggu temen-temen sekelas waktu pelajaran matematika tadi .. Dan biarlah semuanya berakhir .

Cukup sudah memikirkan cinta yang ga jelas itu .. Bullshitt ama cinta . I don’t care . Dan aku pengen bobok ,, mencoba untuk rileks dan mepelaskan semua kepenatan duniawi , dan mencoba menerima kehendak Tuhan dengan sabar dan lapang dada ..

Kamarku, 22 : 56

Kereta Api Parahyangan “Dimatikan”

OLEH HARYO DAMARDONO


Kereta Api Parahyangan sudah selesai. Tamat riwayatnya pada pekan ini. Menjelang ajalnya, pencinta kereta ramai-ramai naik dari Bandung ke Jakarta. Namun, jangan terjebak pada ”romantika” belaka karena sekarang saat terbaik untuk berefleksi. Ada apa dengan kereta api dan transportasi massal?

Salah satu alasan terkuat penutupan layanan kereta itu adalah KA Parahyangan merugi. KA Parahyangan merugi Rp 36 miliar per tahun.

Di tengah resistensi terhadap penutupan Parahyangan, Taufik Hidayat dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) justru berani ”melawan arus”.

Menurut Taufik, ”Tutup kalau merugi. Pikirkan juga sisi komersial kereta api yang harus dijaga untuk keberlangsungan kereta api.”

Taufik menjelaskan, bila keuangan Parahyangan yang ”merah” atau bahkan ”merah membara” dibiarkan, malah mengancam keseluruhan hidup PT Kereta Api (PT KA). Alhasil, mempertahankan Parahyangan hanya memperkeruh kondisi dan masa depan perkeretaapian kita.

Memang terkesan PT Kereta Api hanya menimbang sisi bisnis saat menutup Parahyangan. Namun, ingat, pergeseran PT KA dari pelayan publik ke perusahaan profit merupakan kehendak pemerintah, yang mengubah menjadi perusahaan perseroan.

Jika pemerintah serius menangani perkeretaapian, mengapa tidak membentuk Kementerian Perkeretaapian. Toh, India dan China, dengan Menteri Kereta Api-nya, berhasil membangun puluhan ribu kilometer jalur rel. Tanpa liberalisasi perkeretaapian, dua negara itu pun berhasil.

Pemicu awal kematian KA Parahyangan adalah beroperasinya Jalan Tol Cikampek-Padalarang penghubung Jakarta dan Bandung, tahun 2005. Melalui jalan tol, waktu tempuh dua kota itu (180 kilometer) terpangkas dari 4-5 jam menjadi 2-2,5 jam.

Kalah kompetisi

Daya saing KA Parahyangan, yang menembus Jakarta-Bandung dalam tiga jam, pun melemah. Parahyangan makin ”terpukul” saat Kementerian Perhubungan mengizinkan lebih banyak travel, tidak lagi hanya travel ”4848”.

Pertanyaannya, mengapa travel? Tidakkah lebih baik mengandalkan bus daripada travel untuk mengurangi macet dan emisi buang? Bila travel boleh berangkat dari Jalan Sudirman, Jakarta, mengapa bus tidak? Di kota-kota besar dunia, seperti Tokyo, Kuala Lumpur, dan Stockholm, bus juga berangkat dari tengah kota.

Tentu sah-sah saja ada kompetisi antara kereta dan travel. Kompetisi adalah sebuah kewajaran. Harus diakui, travel Jakarta-Bandung memudahkan konsumen di Depok, Bintaro, atau Rawamangun yang jauh dari Stasiun Gambir.

Saat pemerintah membiarkan kompetisi terbuka antara kereta dan travel, itu sama saja dengan menunjukkan ketidakadilan dan ketidakberpihakan. Atau memang tidak ada arah dalam pembangunan transportasi massal?

Ketidakadilan pertama adalah membiarkan kereta menggunakan bahan bakar minyak tarif industri, sedangkan angkutan darat (travel) memakai BBM bersubsidi. Jika ingin tiket kereta lebih murah sehingga rakyat tertarik, mengapa solar kereta tak disubsidi?

”Matinya Parahyangan menunjukkan pemerintah omong kosong dalam mewujudkan angkutan massal yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan kebijakan yang tak protransportasi massal, Parahyangan seolah dimatikan perlahan-lahan,” kata ahli transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Djoko Setijowarno.

Putu Wijaya

Bertolak Dari Yang Ada

Website Dewan Perwakilan Anak Kota Malang

"Because We Care of the Child"

What an Amazing World!

Seeing, feeling and exploring places and cultures of the world

The ISA Journal

Anecdotes and tales from ISA students and the latest news in study abroad

Hadiansyah Aktsar Official Site

More than just a blog : a pen, diary and imagination ~